Saturday 22 August 2015

Untuk mu Bapak Amri Syarif Hidayatullah entah kenapa di siang bolong begini aku ingin menulis sesuatu untuk mu. Sebuah surat elektronik yg entah kapan kamu membacanya. Aku bukan tipe orang yg dapat langsung mengutarakan isi hatiku. Bapak Amri. Bapak ku yang metal. Bapaku yg kucinta. Bapak yang selalu tertawa setiap aku pulang seminggu sekali. Bapak yg kegirangan meski cuma di bawakan dua buah bakpau cokelat kalo aku pulang ke rumah. Bapak yanh gak pernah nelpon anaknya tapi uring uringan terua ke ibu kalo anaknya gak ngabarin. Walaupun bapak amri ku cuma punya sebaris gigi bawah yang kini makin renggang dan dua atau tiga buah gigi atas yang gabisa di buat makan makanan keras tapi dia selalu tersenyum tampan dengan giginya yang tersisa. bapak Amri ku yang ku hormati. Entah apa yang tuhan berikan untuk mu, sehingga engkau begitu murni untuk begitu menggetarkan . Ya walaupun beberaoa kata yangbterlontar dari mukut mu kadang berbelit dan tak rapi,tapi tetap saja itu kujadikan pelajaran bagi hidupku yang kunjalanai. bapak amriku. Tak usah terlalu keras kau berusaha mencari uang untuk ongkos anak mu merantau, tak perlu lagi kau hitamkan punggubg mu yang kini sudah mencokelat tua, tak usah lagi kau kau racuni paru paru ku dengan debu batu dari mesin yg terua berputar itu. bapak amriku yang tersayang. kita sekeluarga tentu butuh banyak uang agar makan tenang tidur senang tapi aku lebih suka tidur tidak tenang mendengar dengkur mu dan mendapat tendangan dari ibu yang tertidur tepat di samping ku. Aku lebih suka tidur beraama sama sekeluarga daripada tinggal di kamar sendiri. Sunyi. Bapak ku Amri. selama 20 tahun ini, tidak semua hal yang aku ingin kan kamu berikan, tapi kamu selalu memberikan apa yang aku butuhkan. Memberikan hal yang tidak pernah di berikan bapak- bapak lainnya di seluruh dunia. ketika aku masih kecil, aku menginginkan sebuah whiteboard berukuran 40cm untuk menggambar, tapi kamu tidak membeli nya melainkan memberikan selyruh tembok rumah untuk di gambar sepuasnya olehku. ketika umurku 8 tahun, aku menginginkan sebuah rumah rumahan kecil di samping rumah. Tapi yang kamu berikan adalah kerangka bambu, sarung dan kardus untuk selanjutnya kubuat sendiri rumah itu bersama teman temanku ketika umurku 12 tahun, aku menginginkan sebuah handphone tapi yang kamu berikan adalah seperangkat bubur kertas. Lalu aku mulai melupakan handphone yang bahkan belum penting untuknku dan mulai mencintai kerajinan tangan. ketika umurku 16 tahun, aku menginginkan pergi ke bali. Kamu tidak memberikan uang 1.2 untuk ku pergi ke bali melainkan membelikan seperangkat kain flanel dan mengajarkan ku membuat berbagai macam kerajinan, lalu berkat keahlian itu aku bisa berangkat ke bali dengan uangku sendiri. ketika usiaku 18tahun dan aku ingin kuliah. Aku malu dan minder. Tapi kamu memberi kepercayaan dan harapan hingga aku berani melangkah jauh dari rumah tempat mu dan ibu tinggal. ketika aku menginginkan liburan jauh. Kamu tidak memberikan tiket berlibur, tapi memberiku tawa akan tingkah mu di rumah sehingga aku lupa pada liburab ku yang entah seperti apa. sudah sangat banyak hal yang bapak beri. Tapi aku belum bisa memberi apa apa. Aku masih sedang berjuang untuk sekedar tidak menyusahkan mu. Bapak yang kucinta. jangan bersedih dan merasa payah karena tidak memberikan apanyang ku ingin kan. Karena sesungguhnya aku lebih bahagia karena kamu memberi kebutuhan bagi ku. bapak, Jika kehidupan kedua ada, bolehkan aku menjadi anakmu lagi? Tertanda Anakmu yang masih berjuang

Thursday 20 August 2015

Ekspedebur, Ekspedisi Liburan

EKSPEDBUR, EKSPEDISI LIBURAN. 2015 ada banyak kisah, mulai dari mimpi besar yang terkabul sampai banyak pengalaman paling pertama tak terlupakan dalam hidup. Bisa dibilang ini bukan merupakan liburan yang biasa karena kisah liburan satu ini bukan liburan sesungguhnya melainkan sebuah ekspedisi komunitas yang terasa seperti liburan. 26 juni 2015 aku menaiki pesawat pertamaku, dan ini juga pertama kalinya aku masuk kedalam airport dan merasakan bagaimana luasnya sangkar burung besi ini, sedikit bising tapi anginnya kencang membuat suara bising pesawat terbawa berlari. Destinasi kami adalah bendara praya di pulau Lombok. Rombongan kami berjumlah 80 orang yang tergabung dalam satu himpunan mahasiswa konservasi alam. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi keanekaragaman hayati yang ada di sebuah gunung api yang pernah aktif 200 tahun silam, yap! Tambora. gunung yang ledakannya maha dahsyat ini menarik perhatian himpunan kami untuk di teliti dan di telaah lebih lanjut. Banyak hal yang kami amati disana mulai dari flora, mamalia, herpetofauna, burung insekta serta bentang alam dan kekayaannya. Perjalanan soekarno hatta – praya kurang lebih 2 jam, karena kami take off pada malam hari sekitar pukul g malam WIB tak banyak yang dapat disaksikan di bawah sana, hanya beberapa kerlip lampu jalanan dan bentangan pulau jawa dengan keterangan yang beragam di berbagai sisi. Pada saat keberangkatan Aku duduk bersama seorang kakak angkatan, yang rambutnya khas, gimbal dengan beberapa peralatan selfi (re : camera dan tongsis) kami mulai ber selfie ria di dalam pesawat, seolah pesawat tersebut kami yang memiliki. beberapa teman dan kakak kelas saya berceloteh ini itu lalu disambut dengan tawa cengengesan sampai tawa terbahak bahak. Sebenarnya leluconnya tidak terlalu lucu tapi karena di lakukan bersama sama apapun terasa seru dan menyenangkan. Pukul 12 WITA kami tiba di praya dan langsung di berangkatkan ke mataram menemui kepala BKSDA Mataram dan melakukan presentasi. Presentasi itu berlangsung singkat beberapa terkantuk, beberapa manggut manggut memperhatikan secara seksama dan beberapa lainnya duduk menatap lurus pada slide presentasi berusaha kuat menahan kantuk . presentasi selesai dan kita di hantarkan menuju labuhan untuk di sebrangkan ke dompu.Saat itu Pukul 3 pagi, merupakan pertama kalinya saya menaiki kapal laut dengan jarak tempuh 2 jam setelah sebelumnya hanya menempuh waktu setengah jam dari banyuwagi menuju bali. Di kapal itu juga sahur pukul lima pagi kami secara dilangsungkan berjamaah. Nasi ayam yang mungkin awalnya hangat sudah setengah dingin di acak acak agin laut yang melaju seirama beberapa knot dengan kecepatan kapal. Beberapa orang mabuk bolak balik kamar mandi tak kuat menahan si ikan besi terombang ambing di samudra hindia, sedang beberapa memilih memejamkan mata melupakan mual yang meluap menjadi jadi, lainnya memilih di terpa angin di dek kapal dan menikmati bintang fajar dan lantunan suara adzan yang entah darimana datangnya. Setelah sampai di doropeti Nusa tenggara barat kehidupan paling seru yang pernah saya rasakan di mulai. Sekali lagi ini bukan merupakan liburan yang ada dibenak kalian, bukan tipe liburan jalan jalan asik penuh selfi dan cinderamata, liburan ini punya banyak cerita dan makna. Jika teman teman berlibur menginap di hotel mewah tentu sudah biasa, memiliki kamar mandi bagus dengan kaca besar yang bisa menjadi alat selfie sewaktu waktu jua sudah biasa, serta makan makanan enak yang bisa diantar ke kamar oleh bellboy juga sudah biasa. Liburan yang saya miliki 180 derajat berbeda jauh dari itu. Kami tidur di sebuah camp bekas pekerja kayu tinggal, sebuah balai kayu sederhana beratapkan terpal biru yang kependekan untuk ukuran manusia normal, kami memiliki dapur beupa tungku dan sebuah kayu besar yang dijadikan meja makan, kamar mandi mewah kami tidak pernah kehabisan air karena langsung berasal dari mata air gunung Tambora. Setiap harinya, setiap 18 kepala mempunyai jobdesk masing masing selain tugas utama pengamatan . Disini saya belajar bagaimana menghargai waktu dan barang yang saya miliki, saya mulai menghargai betapa enaknya nasi buatan ibu di rumah dan sulitnya membuat si putih kecil itu mengembang sempurna tanpa hangus atau bahkan kelembekan. Kami melakukan pengamatan di gunung tambora di ketinggian 1700 meter. Di ketinggian tersebut ada banyak cerita, mulai dari sayur sop hambar, suhu 11 derajat celcius, berbagai resep masakan yang aneh tapi enak tiada dua serta bintang yang tak perna4 ber4enti bersinar di malam 4arinya. Disana juga sebuah mini persahabatan kolosal terbetuk karena malam dingin membuat kami duduk melingkar merapat lalu memulai bercerita tentan si ini dan si itu lalu menjalar bak buih pantai. Meski jauh dari masjid dan, azan tidak terdengar, 15menit sebelum pukul 6 semua kepala berkumpul mengelilingi dipan kayu yang kami bilang meja makan, beberapa laki laki berceloteh mengenai 4asi pengamamatan tadi pagi, 2 menit sebelum buka, masing masing orang yang punya jam menyatakan keakuratan waktu saat itu lalu adu mulut menghiasi ngabuburit setiap sore diatas sana, pukul 6 tepat kami memtuskan sebagai waktu paling pas untuk berbuka, dan azan berkumandang. Malamnya sekitar pukul 8 pengamat reptile dan amfibi keluar bertugas mencari ular di balik serasah dan katak di sungai sungai kecil tanah tambora. Setiap malam, di setiap tempat adalah kebun bintang karena langitnya bersih penu4 bintang. sementara pengamat herpetofauna keluar, sisa dari kami, melaksanakan shalat teraweh berjamaah diselingi dengan yasinan dan kultum, lalu setela teraweh beberapa memilih di dalam sleeping bagnya dan bergosip, lainnya memilih berkreasi bersama tungku dan api membuat aneka makanan dan minuman hangat pengganjal perut dan penghibur hati. Sungguh kisah ini sederhana hanya rutinitas biasa yang tiada beda , perbedaan yang nyata ada pada kejujuran perilaku dan kedewasaan tiap diri. setela sepulu4 4ari beradu senang dan sendu bersama tana4 tambora, kami di antarakan pulang menuju doropeti desa kerja kayu yang lumayan menyeramkan. Disana kami disugu4kan bukit peti dan sunset inda4 di belakang masjid. Lagi lagi kami tak kuasa untuk berdiam diri melawan 4asrat ingin selfi, lalu lompatan siluet di depan sunset tana4 doropeti menjadi ba4an cerita sepulang dari berbuka di depan senja. Setela4 serangkaiian acara presentasi di depan kepala BKSDA dan staff nya, kami di 4antarkan menuju pantai Kuta Lombok dan Desa sade. Lalu di 15 juli dengan maskapai yang sama kami di daratkan di ibu kota dengan selamat di balut banyak cerita.

Praktikum Rasa Liburan Bro.

PRAKTIKUM RASA LIBURAN Gimana rasanya ada jadwal praktikum ditengah tengah liburan smester genap yang enaknya di buat berpetualang? Itulah yang kami (Mahasiswa fakultas Kehutanan Angkatan 50) alami saat itu, sebab dari tanggal 6 – 14 Juli 2015 harus menghabiskan waktu kurang lebih 8 hari di lapang meninggalkan kasur dan serunya berpetualang di hari libur, parahnya lagi matakuliah ini Cuma menghadiahkan satu sks dengan jaminan nilai A yang kalo di kalkulasikan di KRS cuma nambahin nilai ip sebesar 0.2. Di mulai dari rangkaian pelatihannya yang berlangsung selama 3 hari berturut turut dengan absen yang zuper ketat. Dalam hati serius ini nyebelin banget dan bakal gabetah selama di lapang. Tapi cerita seram parktikum lapang itu Cuma bayang bayang belaka yang bahkan gak perlu di khawatirkan. Praktikum itu berakhir dengan liburan asik di puncak kamojang dan di pantai di sancang barat. Kamojang 6 juli –9 juli 2015 Perjalanan kurang lebih 7 jam yang di tempuh dari bogor ke garut berakhir manis dengan sambutan hangat dari pemilik homestay pak caca dan suguhan makan malam ala resto dari istrinya. Esoknya kami melakukan analisis vegetasi pada ekosistem hutan tanaman rasamala dan pinus. Analisis vegetasi hari itu diakhiri dengan berselfie ria dan berebutan biscuit tango dengan makhluk rimba lain yang lebih ganas. Selesai anveg hutan rasamala kami melanjutkan analisis vegetasi di hutan pinus, beberapa potret candid mereka terekam dalam kameraku Viki dengan gaya diamnya yang luar biasa kacau, muka dewi dan ria yang tidak pernah terkontrol dengan baik dan wajah Naek yang serius memeluk batang pinus besar demi mendapat angka diameter nya. Karena tugas saya yang paling mudah saya punya banyak waktu memperhatikan tingkah laku abstrak mereka yang mungkin tidak mereka tunjukan saat di kampus. Kamojang di malam hari dingin bukan main, tapi bintangnya bagus sekali meski sedikit terpolusi oleh cahaya pabrik geothermal, meski begitu saya dan mia tetap ber hunting milkyway ria di luar rumah hingga pukul 11 malam. Esoknya kami anveg hutan alam yaitu ekosistem pegunungan atas dan bawah, analisis vegetasi berlangsung dengan cepat meski ada sedikit debat mengenai bentuk jalur dengan bapak polhut. FYI saat anveg yang harus dilakukan adalah selesaikan sebaik baik dan secepat cepatnya. Jika di kerjakan sambil mengeluh apapun terasa lama. Karena 4 kelompok mengerjakan dengan senang hati semua anveg kelar dengan cepat dan kami mendapat bonus jalan jalan ke kawah. Sebenarnya jalan-jalannya tidak istimewa hanya saja apapun jika dilakukan bersama pasti menyenangkan, ada yang foto selfi dengan banyak gaya yang gak karu-karuan atau tiap regu membuat video muter-muter ala anak alay untuk sekedar pamer pada jalur lain. Hari terakhir kami diberi pinjaman mobil oleh pak caca untuk di pakai jalan jalan. Setela4 perdebatan yang cukup panjang akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan ke darajat pass, sebuah kolam renang air panas di kawasan puncak darajat, lumayan seru walaupun wahananya sedikit tapi pemandangan yang disajikan keren. kami dapat melihat kota garut secara keseluruhan dengan ukuran yang mini, trade mark tulisan DARAJAT PASS yang berukuran 7 meter menarik perhatian setiap orang. Beberapa berfoto di depan huruf tertentu sebagai inisial dari gebetan atau pacarnya, beberapa yang jomblo memili diam atau berdiri di inisial namanya sendiri. Pukul 7 kami pulang kerumah dalam keadaan dingin diterpa angin malam kota garut di bak kol bagian belakang. Esoknya hari yang di tunggu tunggu dan dianggap sebagai hari terakhir Praktikum Liburan datang. Rombongan kelompok besar dari sancang barat tiba dengan membawa berita menyeramkan mengenai deadline laporan yang setiap hari, asprak yang galak dan dosen yang militan. Sepanjang perjalanan ke sancang barat diisi dengan celotehan mengenai nasib kami selanjutnya yang akan berakhir menyedihkan. Sancang barat, 11– 14 juli 2015 Pukul 10 malam kami sampai di homestay sancang barat, lalu dengan sigap tanpa perintah kami bersih bersih dan berkumpul untuk briefing, celotehan yang biasanya keluar dari mulut anak lelaki kini jadi sunyi. Belum memulai hari baru, kami di suguhkan makanan yang notabene beda dengan yang di sajikan di kamojang berbeda jauh sekali dari bentuk maupun rasa, dan peraturan laporan di setiap harinya benar benar membuat kepala pening, belum lagi aturan harus cuci piring masing – masing setelah makan. Oke bye liburan. Pagi harinya tanpa cuci muka dan gososk gigi kami semua harus berangkat menyusuri pantai barat Indonesia yang luar biasa eksotis,walaupun sebel harus bangun pagi pagi dan gak sempet mandi, tapi semua itu terbayar oleh view pantainya yang keren. kira kira 1 km pertama pasir pantainya berwarna hitam dan berombak besar, Di kilometer selanjutnya pasir putih menghampar sepanjang perjalanan menuju lokasi pengamatan. Barisan kelompok besar kami yang semula rapi menjadi kacau karena pantai seolah memanggil kami untuk bermain, lalu beberapa menit kemudian suara deburan ombak tersaingi oleh teriakan kami yang ber- selfie. Rencana anveg dua ekosistem Cuma tinggal wacana. Hari itu kami meng-analisisi vegteasi semua ekosistem yang ada mulai dari mangrove, pantai, hingga dataran rendah. Menyelesaikan tiga praktikum dalam satu hari adalah hal luar biasa, jika di bandingkan dengan kelompok sebelumnya yang menghabiskan waktu 3 hari untuk 3 praktikum. Karena kami begitu keren dalam menyelesaikan praktikum ini, di tambah lagi bapak dosen kami yang saat ini sedang bergembira karena menemukan Raflessia fatma yang sedang mekar, akhirnya kami di hadiahi 2 hari free main –main di pantai. Sungguh ini adalah praktikum paling asik yang pernah saya rasakan. Salah, Ini bukan Praktikum Melainkan Liburan. Dua hari kosong itu diisi dengan main ke pantai, berenang renang, main lemparan pasir seperti di ftv, Jujur bermain lemparan pasir adalah hal paling alay yang pernah saya lakuakan, tapi melakukannya bersama orang- orang dijalur 3B terasa menyenangkan. Sungguh. Tiap hari kami minum es kelapa dan makan bakso di rumah pak yayat sampai kekenyangan. Di hari terakhir sebelum pulang, kami mendapat tugas menghitung populasi kelelawar, semua kelompok kecil berjajar di pantai menengadah kearah atas lalu mulai berhitung dengan ramai, berebut kelelawar dan saling aku mengakui kelekawar mana yang masuk dalam kuadran kelompoknya. Jika dua hari kemarin kami menonton sunset bersama, Tapi Sunset terakhir di sancang barat kali itu yang menyaksikan kami bercanda dan berseteru, keluarga baru bentukan Praktikum rasa Liburan.

Wednesday 19 August 2015

Tambora 26 juni - 15 Juli 2015 Sebuah perjalanan terjauh termahal dan yang paling menguras emosi. Perjalanan yg tidak pernah bisa saya lupakan dalam hidup. Berawal dari sebuah mimpi polos mahasiswa baru di delan banner besar event himpunan paling top di kampus hingga mimpi itu jadi kenyataan. kurang lebih 2 minggu di lapang dalam keasaan berpuasa. Semua rasa campur aduk disana, ada perasaan suka ada sedih rindu gembira jijik segala rupa yg gabisa di sebutkan detailnya. mulai dari pengalaman pertama naik pesawat yg luar biasa biasa aja haha. Sampe pengalaman menjijikan bermain main bersama kotoran sendiri. di lapang beda sama di kampus. Kalo di kampus lu bisa nyengir sana sini tp dalem hati dongkol. Kalo di lapang gak ada nama nya fake smile. No acceptance. Absen si fake smile. Yg ada cuma senyum yg beneran. Ketawa yg beneran. Marah ngeselin dan sedih beneran. Disini bukan cuma pengalaman yg bakal di dapet tapi juga pelajaran bagaimana hidup yg baik. disini juga saya menemukan tempatpaling asik sedunia. Bintang paling banyakk dan paling bagus yg oernahh saya liat. Gambar diatas diambil di doropeti dompu sumbawa ntb. Ngambilnya berjuang gak nafas 30detik dan nungging nungging gak karuan. Tapi hasilnya kebayar saka poteet abadi miklyway yg jarang jarang org dapetinnya. Ada banyak cinlok dan ke baperan hati bertebaran di mana mana kalo di lapang. 10 hari di ketinggian 1700 mdpl di kawana ca tambora bukan main dinginnya sampe 14 derajag celcius. Pas sahud nasi yg masih anget lgsung dingin . Kuah sop yg hambar udah gak sempet lagi di komenin ke hambar rannya karena semua sibuk ngunyah supaya makanan cepet abis dan bisa lgsg balik kedalam sb nan hangat. Pagi sampe siang pengamatan, walaupun spesies yg di da jln jpet dikit tapi tetep aja jgn nyerah soalnya di balik ketidak menyerahan itu ada keberhasilan yg tersembunyi. Kita berhasil dapet papilio hernius yg cantik dan masih fresh yg entah datang darimana, dan diambil lgsung oleh tangan saya sendiri. Tau gak seneng nya kayak apa? Seneng parah! bonus dari 10 hari di lapang nahan dingin nahan boker nahan bau dan nahan perasaan haha. Kita dihadiahi jalan jalan di lombok yeay! Jalan jalan ke lombok yg pertama itu saya dan 3 org lain yg gila jalan jalan kita nyewa delman atau biasa dibilang sado disana 20rb satu orang. Tapi lumayan puas lah ya kita kepasar renteng ke orenz dan ke satu lagi lupa. Terus ke sade dan ke kuta lombok. Oemandangan kece luarbiasa. Senengnya juga luar biasa. Balik ke jakarta dengan selamat tgl 15 juli h-2 lebaran. Banyak cerita yg belum bisa di kisahkan. Tp intinya tambora menyimpan banyak cerita dan cinta. Thankyou tambora ♡

Tuesday 18 August 2015

Chocolate and The Sun “Inna ja-‘alnaa fii a’naaqihim aghlaalaw fahiya ilal adzqaani fahum muqmahuun” sudah hampir satu minggu yang lalu suara merdu ibu-ibu serta tetangga sekitar menggema di ruangan bawah, Ada apa? apa yang salah? Bukankah semua baik-baik saja ram? Kamu bahkan masih menceritakan kota misterius bernama Lichteinstein dekat swiss dan harta karun yang kamu simpan didalamnya? Kau juga masih tertawa-tawa saat itu? Apa yang salah sih?‘kututup lagi telingaku. Kembalikan Rama Tuhan!’teriakku dalam hati. Tetes air hujan kembali menjadi saksi bisu kesedihan ku, aku melamun lagi dalam diam, memandang sebuah ruangan kosong di balkon kamarku ditempat itu biasanya mimpi dan imajinasi aneh ku dan rama di bangun ,dua hal yang sangat disukai rama didunia ini hujan dan coklat, dia penggila coklat dan hujan. Aku mencintai dua hal itu juga karenanya. rasanya baru kemarin rama menengadah menatap langit dan mengulurkan tangannya lalu tiba-tiba titik hujan pertama malam itu turun, seolah hujan itu dipanggil oleh tangan rama yang menengadah, masih dengan wajahnya yang sendu dan mata biru gelapnya rama memandang langit membicarakan tentang indahnya dunia jika setiap hari ada hujan, rama tidak suka matahari. Dia ingin dunia ini mendung setiap saat agar ada ruang baginya untuk melepas rindu.tapi aku tak pernah tahu siapa yang dia rindukan. Apa yang telah terjadi pada Rama tentu merubah kehidupanku ,total.Sampai Akhirnya Papa mengirim ku ke Belize, America. Meninggalkan bandung sama saja artinya dengan meninggalkan rama sendirian, sebelum pergi aku ingin kamu tau ram, bahwa aku selalu cemburu pada hujan karena hanya hujan yang bisa banyak membuat mu tertawa ya ram.. Kepindahaku ke belize tidak dapat merubah apapun. Semua memory tentang Rama terus berkelebat dalam ingatanku, hingga tanpa sadar aku telah mengepak koper dan berjalan menuju bandara Philip SW goldson, mengucap selamat tinggal pada Belize. Disetiap inchi bangunan di kota ini aku merasakan ada rama dalam setiap orang ,seolah-olah rama telah menyusup kedalamnya tanpa pernah bisa menghilang lagi. Hari ini hujan ,kembaliku putar pertemuan manisku dengan rama kala itu, Bandung 2007, halte bus.. “kalo gini kapan gue sampe disekolahnya?” “lo gak bakal sampe disekolah kalo lo diem disini tanpa gerak, gimana sih ?” Aku menoleh, tapi tidak ingin berkomentar. “kayaknya kita satu SMA deh, bet sekolah lo sma kayak bet sekolah gue ?” Aku memandang betku dan bet cowok itu bergantian, iya sama ! “iya sama ya “kali ini aku bersuara. Tiba-tiba anak cowok tadi memberikan kantung tas padaku dan menyuruhku memasukan tasku kedalamnya, dengan patuh kulakukan itu. lalu dengan satu gerakan cepat tanganku ditarik olehnya , lalu dia menarik ku kedalam hujan . ” hujan gak akan membunuh lo kok ! ayo ” diluar aku merasakan kehangatan yang luar biasa karena tanganya yang besar mengenggam tanganku lembut, didalam aku merasakan kupu-kupu beterbangan dalam perutku. Aku tersadar lagi, memandang hujan dan memohon kepada tuhan agar mengrimi rama hujan yang banyak agar dia bisa bahagia. Dengan sedikit nekat aku memaksakan pergi malam itu menuju Vaduz ibukota dari kota kecil bernama Liechteinstein, kota impian Rama. Saat itu pukul 11 malam waktu setempat, didalam gerbong kereta hanya ada seorang Nenek dan pemuda dengan masker serta jaket Tebal, awalnya aku tidak memerhatikan hal lain selain pemandangan kota kecil Vaduz , warna langitnya malam itu biru gelap, seperti mata Rama dengan latar belakang pohon pinus yang seolah tak ada ujungnya, tapi sepersekian detik kemudian aku mendelik memperhatikan sekeliling gerbong, mataku bertumbukan dengan mata pemuda itu yang biru terang, kontarst dengan warna baju dan masker hitamnya. Aku bisa melihat senyum terbentuk dibalik maskernya, tertarik dari sudut-sudut matanya. Melihat keluar jendela dengan tatapan interest yang sangat polos. sedangkan di genggammanya sebuah botol kecil dengan 2 kunang-kunang menggantung bebas. Sesekali dia memandang kunang-kunang itu dan senyum terbentuk lagi dari sudut mata dan dibalik maskernya. Aku memandang lagi kearah lain mengingat kembali kisah cintaku dengan rama mengingat dengan jelas betapa lembut wangi hujan saat menyentuh tanah tanah gersang, itulah selembut aroma tubuh Rama, sekali lagi dia menengadah dan memohon agar suatu saat nanti hujan dapat membawa rama turun bersama setiap rintiknya. Dengan gestur yang sangat halus lelaki itu membuka masker dan topinya. Membiarkan wajahnya diterpa angin dan rambutnya bergoyang-goyang memenuhi ruang disekitar kerah jaketnya . Kereta itu berhenti, membuatku tersentak. Kualihkan pandanganganku keseliling gerbong, nenek tadi sudah jatuh tertidur dikursinya, aku hanya bisa diam ditempatku melihat dia berdiri dengan gagah dalam balutan sweter hitamnya, dan dengan satu gerakan dia turun keluar dari gerbong meninggalkan ku yang masih dalam keadaan kacau. Apa aku meracau, aku menangis membiarkan kereta membawaku berputar mengelilingi kota Vaduz beberapa kali. Rama ? Pertemuan singkat itu berhasil membuatku tidak bisa tidur semalaman. Yang terpikir olehku hanya seribu kemungkinan tentang rama, semua pertanyaan itu terus menggema dalam setiap gelombang suara yang kudengar. Hingga aku tertidur diatas ranjang dan kota baru yang sama sekali tak pernah ku kenal tapi terasa seperti kota lama yang selalu ku rindukan untuk kembali pulang. Hari ini aku sudah naik turun kereta itu 4 kali, tapi tak ada tanda-tanda pemuda itu naik, aku sudah lelah, mungkin aku memang benar-benar meracau. tapi pukul 9.36 menit tepat pemuda kemarin naik, Sebisa mungkin kuhabiskan menit-menit itu memandang pemuda mirip rama, merasakan aroma rindu yang tiba-tiba keluar menyelimutiku. Rasanya ia ingin berlari dan menyentuh lagi, bersandar lagi dan tertawa bersamanya Lagi, bisakah sekali lagi. Detik itu juga aku terhanyut dalam lautan Rindu yang Rama buat sejak 5 Bulan lalu. Masih dengan wajah polosnya pemuda itu turun memandang langit yang kini menghitam menengadahkan tangan seperti yang selalu dilakukan rama, tapi tangan pemuda itu tidak seampuh tangan rama . hujan tidak turun tapi dia tetap menatap langit dengan wajah cerah penuh harap.. Aku terkesiap Semuanya tidak terkontrol, tiba-tiba aku turun dari kereta dan mengikuti pemuda itu dalam langkah kaki yang diam. Bau pohon-pohon pinus kini memenuhi udara, jarak kami kira- kira 10 meter, semakin lama pemuda itu terus berjalan dengan ringannya masuk kedalam hutan pinus, 10 menit berlalu tak disangka pemuda itu berjalan semakin jauh masuk kedalam hutan, aku mulai ngeri sendiri tapi sejurus kemudian pemuda itu membuka masker dan jaketnya dia tersenyum memandang ku yang stuck di tempat. Dia membuka jaketnya yang cukup tebal, menyampirkannya kedua sisi bahu ku.Dibawah sinar bulan yang mulai muncul aku bisa melihat dengan jelas bentuk rahangnya yang kuat, dan hidung bangir itu mengingatkan aku pada rama, tapi mata miliknya biru terang seperti langit saat dimusim panas. Dia tersenyum memandangku yang masih menganga dan berkata “dari kemarin aku melihat mu dikereta memandangku terus , lalu sekarang kau mengikutiku? Ada yang salah dengan ku ?” dengan aksennya yang sangat aneh. Aku benar-benar melihat pantulan wajah rama di wajahnya. Dia Ramaku !aku tetap tak bisa berkata-kata, tapi pemuda itu tersenyum “kau tersesat yaa ? ayo aku punya tempat yang kosong untukmu tinggal malam ini “ ia menggamit tanganku yang dingin dan berjalan didepanku , menuntunku pelan seperti saat pertama kalinya rama menuntuku menembus hujan hari itu. Mimpikah aku? Aku tak bisa berkata-kata lagi. Ketika sadar aku sudah ada disebuah rumah pohon dengan dekorasi natural yang luarbiasa indah, coklat panas mengepul membuat awan bening diatas cangkirnya, aku bisa menyium bau rama dalam bau coklat itu, Rama ? Aku menerobos masuk kedalam hutan kemarin yang masih becek dan menyisakan 4 jejak kaki dengan alur yang teratur, aku mengikuti alur itu dengan patuh dan sampai disebuah pondok yang indah dengan hektaran kebun anggur di sekelilingnya, aku menarik nafas. Mencari rama dalam setiap desahannya. Melihatnya tertidur dengan wajah seperti itu membuat rinduku memuncah keluar, aku tak ingin apapun yang muluk-muluk cukup melihat pantulan diriku dalam mata birunya, dan memandangnya terus seperti itu, hanya itu. Aku mendekat selangkah demi selangkah sebisa mungkin tidak menimbulkan derit pada lantai kayu, tapi tiba-tiba dia terbangun dengan mata membulat melihatku lalu tersenyum, “hai selamat pagii, apakah kamu kedinginan dipondok itu ? “ aku hanya bisa mengangguk, mengiyakan. Dia tersenyum lagi, kemudian membereskan tempat tidurnya,merapikan bantal dan selimut lalu dengan cepat pergi dan datang dengan selimut dan bantal yang baru..” ayoo kau boleh tidur ditempat tidurku kok,” dia menggiring ku menuju tempat tidurnya , mendudukan aku dan memberiku bantal. Aku tersentak ! apa yang akan dia lakukan ?pertanyaan ku langsung terjawab, dia pergi menggambil sofa dari ruang tamu dan mendorongnya kesudut kamar, mengambil selimut yang tadi dan kembali tidur di situ. Aku berbaring ditempat tidur tadi, masih hangat dan wangi anggur segar, seperti wangi lelaki tadi, dengan sangat nyaman aku bisa merasakan debar jantungku berdegup dengan ritme tak beraturan, dengan jarak sedekat ini aku bisa memandang rama untuk waktu yang sangat lama, inikah harta karun yang kau janjikan rama ? aku terus memandangnya hingga mataku tak mampu lagi membuka dan aku jatuh tertidur. Aku memimpikan rama berangkulan dengan seseorang, tersenyum dan bercanda seperti dua bocah kecil. Aku tersenyum mengayunkan kaki di sebuah cabang pohon, lalu tiba tiba rama melambai meninggalkan aku tergantung diatas dengan laki-laki tadi dibawahnya, dia tersenyum lalu pergi terbawa cahaya putih yang semakin mengecil. “RAMAAAAAAAAAA….” “ada apa ? kamu tidak apa-apa ? sakit ?” dia menyerbuku dengan banyak pertanyaan dan segelas coklat hangat, aku tak menghiraukan pertanyaanya, dan gelas coklat itu, dengan cepat aku memeluk tubuhnya erat, takut dia pergi lagi. Hari-hari berikutnya kudapati diriku, mulai terbiasa lagi dengan kehadiran rama, tentu dengan aksen dan gaya yang sangat berbeda.Sam mengajariku banyak hal membuat hidupku sedikit lebih berwarna. Mungkinkah aku mulai melupakan Rama , atau apakah aku hanya melihat Rama dan tak pernah ada Sam, yang ada hanya Rama dalam rupa yang sama dan banyak hal berbeda . “akhirnyaaaa hujan, kau butuh coklat panas dan kunang-kunang sepertinya” terdengar suara Sam dari dalam. Hujan mereda, tersisa titik air didalam bulatan buah anggur yang terlihat hitam dimalam ini. Sam mengajakku pergi kerumah pohon tempat pertama kali aku menginap,disana kami melepas semua kunang-kunangnya dan membiarkan satu ekor masih terperangkap dalam botol. ”ini aku“ kata sam sambil menunjuk kunang-kunang didalam botol. Aku hanya diam, lalu dengan gerakan yang sangat cepat dia memasukan satu kunang-kunang lagi kebotol itu. Aku heran melihat tingkah Sam yang ternyata berbeda sekali dengan Rama, Rama orang yang sangat simple dia akan bilang dengan sangat frontal tentang apa yang ia suka dan ia tidak suka tapi Sam memiliki banyak kata indah dan perumpamaan yang sangat berbeda dari orang kebanyakan. “aku menangkapmu dan kamu menemaniku disini.” Dia menunjuk dua kunang-kunang dalam botolnya dengan senyum polos. “mau jadi temanku gak ?” Aku menganguk beberapa kali, lalu mengaitkan jari kelingkingku ke jari kelingking Sam. Sebuah ritual yang selalu aku lakukan saat berbaikan dengan Rama. Aku kadang lupa dan memanggil Sam dengan “Rama”Aku merasa bersalah padanya, belum lagi hampir setiap malam aku selalu bermimpi rama melambai pergi dan menghilang lalu mimpi itu diakhiri dengan teriakan sebuah nama Rama.Aku mulai menyukai Sam tapi tak pernah tau kapan rasa itu dimulai , yang ku tahu cinta itu sudah menyusup masuk ke seperempat bagian hatiku Suatu hari dimusim panas ,malam hari Sam mengajakku Piknik disebuah sungai yang warna airnya sangat transparan, rissa bisa melihat betapa indah batu- batu dan ikan air tawar yang tinggal didalamnya, dengan satu lemparan roti saja ikan-ikan itu langsung datang berkeliling saling berkecipak berebut makanan, mengasilkan bunyi-bunyian yang sangat khas dengan bandung dan kolam belakang rumahnya. Tanpa sadar aku teringat kembali dalam siluet kenangan yang muncul tiba-tiba dengan Rama disampingnya meremah dan melempar roti, sambil sesekali memandang langit. Tapi kini Sam disampingnya melakukan hal yang sama, dengan bentuk dan suasana yang sangat berbeda. “Sam …”aku membuka suara ,membuat Sam memandangku. “Ada apa rissa ?” “tidak , kau tahu mengapa aku ada disini sekarang ?” pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku “aku kan yang mengajak mu rissa ? kamu lupa ?” Sam terkekeh, meremas rotinya dan melemparnya lagi kesungai. “haha, tentu saja itu benar. Maksudku mengapa tiba-tiba aku di Vaduz dan bertemu dengan mu ?” “itu takdir tuhan rissa, menurutku sih begitu . atau kau punya alasan lain?” Dia mendekat. “mungkin takdir tuhan, tapi ada seseorang yag menunjukan tempat ini padaku.” Apa yang ku bicarakan sih?. Aku merutuk dalam hati, aku berusaha mengganti topic dan menannyakan Mom dan Dadnya atau keluarganya tapi dia malah muram, dan dengan sangat perlahan membawaku kemasa lalunya, membuatku tak bisa berhenti menjatuhkan air mata. 13 tahun yang lalu.. “Mom Samuel mana ?? “ “dia dikamar Manu, kenapa ?” “aku menang lomba soccer ball Mom, Sam kan suka sekali Soccer aku mau memberinya piala ini “ Manu kecil mengeluarkan sebuah piala lengkap lumpur-lumpur sisa lomba soccer tadi. Tanpa mereka tahu, ada suara tangis kecil menyeruak dari dalam kamar. Sam. Mom memeluk manu dengan erat.”kamu memang anak Mom , kamu hebat sekali manu” manu kecil tertawa renyah dengan gigi-gigi berlubangnya. Dia masuk kekamar dan membawa kegembiraan dari luar rumah, kedalam kamar Sam yang kosong dan gelap. Mom tak pernah tahu apa yang terjadi didalam kamar itu. Tapi begitu Manu keluar, hidungnya sedikit merah dan pialanya terbelah menjadi dua, dengan cengir kudanya manu berkata “aku terpeleset mom, pialanya jadi pecah deh . jadi mungkin sebaiknya piala ini kubuang agar Sam tak sedih melihatnya terbelah dua , aku buang ya Mom.” Terdengar suara lagi dari kamar itu, kali ini isakan dan suara lirih Sam menggema, “maafkan aku manu…” Tahun ajaran baru dimulai kali, ini manu dan sam sudah grade second di zurich elementary school, awalnya Sam tak ingin masuk sekolah karena penyakit itu membuatnya selalu diolok olok teman, membuatnya tak bisa kemana-mana ,membuatnya diasingkan oleh semua orang , tapi manu dengan sangat pengertian menemani kemanapun Sam pergi, Manu membawa lebih banyak buku dari teman-temanya, dia membawa krim matahari , membawa masker dan menenteng-nenteng 2 jaket tebal kemana-mana. Ketika panas mulai terasa terik, dengan sangat sigap Manu mengajak Sam kekamar mandi, dia mengeluarkan semua krim matahari dan menggosokannya dipunggung Sam dan tangan-tangan Sam , sambil sesekali bercerita lucu tentang hal heboh yang terjadi disekolah. Hingga pada suatu hari, saat itu mereka sudah kelas 3 SD, Hari itu Hujan turun terus , Manu gembira sekali karena itu artinya ia dan Sam bisa bermain dibelakang rumah mereka, tapi tiba-tiba terdengar suara ribut mama dan papa dikamar, papa membentak, mama balas membentak, lalu terdengar suara tamparan dan suara tangis mama. Manu langsung berlari kekamar Sam, takut kalau-kalau Sam mendengar dia menutup kedua kuping Sam yang sedang tertidur ,dia sendiri memasang kaset dengan volume besar agar tidak mendengar suara ribut Mom dan Dad. Tapi Manu tak tahu bahwa Sam mendengar semuanya karena tangan kecil manu tak cukup untuk menghalangi suara ribut itu masuk kedalam telinga Sam. “Akhirnya, Dad Membawanya pergi dan aku tinggal bersama Mom terkurung disini, sedih ya kisahku ?” “tentu saja bodoh, liat nih bajuku basah gara-gara ceritamu” “Rissa, maukah kamu disini menemaniku?” “tak ada kata yang mau ku ucapkan selain iya!” “terima kasih, kau yang pertama membuat hatiku merasa hangat semenjak Mom pergi” dia menarikku kedalam pelukannya, aku bisa merasakan betapa teratur irama degup jantungnya. ‘Rama, sekarang aku tahu apa yang membuatmu menyukai hujan, menyukai coklat dan sering sekali menyebut kota Vaduz, aku tau semuanya sekarang rama, tolong jangan salahkan aku jika tak bisa melupakan mu , tapi bolehkah aku mencintai seseorang selain dirimu ? semoga iya.. karena aku tahu kamu mengirimkan dia untuk ku’ hanya untukku. Ku habiskan banyak waktu ku dengannya, mulai terbiasa dengan siklus tidurnya yang berbeda dari pada manusia biasa, aku mulai menyukai bau krim matahari yang dia gunakan meski saat tidur sekalipun. Aku menyukai saat-saat hari mendung dan hujan itu artinya Sam bisa keluar meski saat itu siang hari, biasanya kami menghabiskan banyak waktu di rumah pohon mendekorasinya untuk pernikahan kami suatu hari nanti. Rasanya aku telah lama mengenalnya, aku sudah hafal bagaimana aksennya, bagaimana ia berjalan dan tanda-tanda dia lapar. Aku menyukai semua hal tentang dia apapun itu. Hari ini tidak tahu kenapa aku merasa pusing dan mual, padahal kemarin aku baik-baik saja, Sam menungguiku dari tadi meski aku tahu pasti dia juga lelah, dia masih terjaga dari pukul 5 pagi setelah aku muntah cukup banyak. Dia mengompress kepalaku dengan es, membuatkan coklat hangat dan tidak melepaskan tangan ku, membuatku merasa hangat luar dalam. Lagi-lagi aku mual, kali ini kepalaku juga pusing sekali. Rasanya seperti ingin pecah, kulihat Sam dia keliahatn panic, aku sudah tak kuat, ku pukul kepalaku dengan tembok lagi dan lagi hingga pelipisku sobek, tapi aku tak merasakan apa-apa aku tak kesakitan, Sam melihatku begitu wajahnya pucat dengan sangat Cepat dia oleskan banyak-banyak krim mataharinya keseluruh tubuh menarik beberapa jaket dari dalam wardrobe dan memakainya sekaligus. Aku terlalu lelah untuk menghalanginya agar jangan pergi, aku hanya bisa menarik tangannya saat dia mulai beranjak dari kamar, dia hanya tersenyum mengecup lembut keningku yang berdarah. Mataku tepat menumbuk pupil matanya, dia hanya tersenyum lalu pergi secepat kilat meninggalkan aku sendiri dalam pondoknya. Hari itu matahri sedang terik-teriknya karena saat ini awal musim panas, aku takut terjadi sesuatu pada Sam, kubuka selimutku perlahan dan melangkah menuju pintu depan. Baru beberapa langkah keluar dari pintu kamar aku sudah goyah, ku rasakan lagi kepalaku berdenyut-denyut ‘Rama apa yang harus aku lakukan’ rama tak menjawab apa-apa, ku dengar langkah kaki perlahan masuk, tapi pandanganku sudah gelap saat tubuhku terasa ringan dan jatuh, bukan suara berdebam yag kudengar, melainkan suara Sam dan tangan hangatnya menangkapku. Aku tak tahu pukul berapa saat itu, ruangan itu gelap sekali, ku nyalakan lampu meja dan kudapati Sam tertidur pulas disampingku dengan jaket tebalnya tadi siang ,aku merasa sudah lebih baik, kepalaku tidak begitu sakit meski kadang berdenyut, ku lihat lagi wajahnya, dia benar-benar klon dari rama tak beda sedikitpun kecuali satu hal iris mata Sam yang biru terang seperti turquoise dan warna mata rama yang biru gelap. Sam berkeringat, dia terlalu banyak menggunakan jaket tebal dirumah padahal itu sama sekali tidak baik untuk kulitnya ku buka perlahan jaketnya satu persatu setelah jaket yang kesekian aku terkesiap, badan Sam penuh dengan lebam-lebam biru semua ini pasti karena Sam pergi membeli obat untukku tadi siang, ini salahku ! ku sentuh bahunya perlahan, dia mengerang halus pasti dia kesakitan, aku mendekat duduk bersila disamping tubuhnya, air mataku meleleh saat itu juga, Ooh Sam maafkan aku! Air mataku turun perlahan membasih selimut dan bedcover biru tua milik Sam, setetes air mataku jatuh diatas mata Sam, lalu dengan sangat perlahan dia membukamata dan melihatku menangis. Dia tak berkata apa-apa hanya meremas tangan ku dan menaruhnya diatas dadanya. Hari-hari berikutnya keadaan Sam makin parah, aku tak pernah bisa beranjak jauh darinya, hari ini Sam selalu mengerang halus ketika disentuh aku tahu pasti sekujur tubuhnya sakit, aku tak tahu apa yang harus kulakukan, aku hanya meminta pada tuhan agar Sam segera disembuhkan. Pukul 09.36 malam, langit mendung dan bulan tidak menyembul sedikitpun dari sarangnya, bintang seolah lelah untuk bersinar. Aku membuka gorden dan membiarkan bau pohon pinus masuk menyergap dan mengisi ruangan ini dengan wanginya yang lembut, Sam masih terpejam dengan tanganya masih menggenggam tanganku, aku hanya bisa memandangnya, mendengar suara jantungnya terus berdegup semakin lama semakin pelan, tetes hujan pertama turun perlahan bau pinus dan bau hujan masuk menusuk hidungku, Sam terjaga menatapku lama, aku tak berani lama-lama menatapnya aku takut tangis ku meledak melihat wajahnya yang kesakitan, irama jantungnya masih lambat sekali, sayup sayup aku mendengarnya membisikan kata “terima kasih telah menjadi satu-satunya wanita yang begitu mengerti aku, setelah mom tentunya.” Aku mendengar suaranya bergetar antara menahan sakit dan mencoba tertawa. Kurasakan bibirnya dengan lembut mengecup puncak kepalaku lama, aku menikmatinya merasakan bibir Sam menyentuh kepalaku, Aku memutar semua kisah hidupku yang datang berkelebat, aku masih mendengar suara degup jantungnya meski semakin lama semakin pelan, dia menengok kearah luar menatap hujan dan dengan lembut mengecup lengan ku yang sedari tadi digenggam olehnya. Angin sepoi-sepoi masuk mengibaskan gorden kamar Sam, aku tertidur disebelah Sam dengan tangannya masih mengenggam tangan ku, tapi aku tak bisa mendengar suara degup jantungnya meski perlahan, tak ada sedikitpu irama yang terdengar meski pelan sekali. Benar-benar kosong. Hampa. kurasakan genggamanya mengeras ditanganku, tubuhnya kini tak lagi hangat , sedikit demi sedikit lebamnya mulai menghilang digantikan dengan warna kulit pucatnya yang porselen. Aku menangis dalam diam, tanganku masih mengenggam tanganya, tubuhnya terus mendingin disamping tubuhku, kubiarkan hujan meredam semua kesedihanku dan membawanya pergi sejauh mungkin. Selamat tinggal Sam, kamu memang bukan yang pertama untukku Sam, tapi bisa kupastikan kisah cinta denganmu akan jadi kisah cinta penutup bagi cinta yang lain. Ku kecup bibir itu untuk yang pertama kalinya, lalu dengan lembut tuhan membuatku tertidur disampingnya dan memberiku mimpi indah mengenai pernikahan ku dengan Sam dan anak-anak kami yang lucu. Cause there'll be no sunlight If I lose you, baby There'll be no clear skies If I lose you, baby Just like the clouds My eyes will do the same if you walk away Everyday, it will rain, rain, rain (Bruno Mars, It will rain)
Bapak, Mohon Bangunkan Pariwisata yang Tertidur. Harapan adalah sebuah keinginan akan sesuatu secara subjektif. Harapan setiap orang akan berbeda tentunya, perbedaan itu timbul dari latar belakang, usia, kebutuhan, tingkat pendidikan, gender dan lain sebagainya. Harapan seorang mahaiswa smester tiga tentu akan berbeda dengan harapan anak kecil berumur sembilan tahun dan juga akan berbeda bagi harapan seorang ayah dengan lima anak. Hal inilah yang menyebabkan Harapan bersifat subjektif. Jadi jika suatu pihak di mintai sebuah Harapan tentu jangan hanya mengutamakan Harapan segolongan orang saja, namun mengumpulkan harapan tersebut dan di interpretasikan ke sebuah solusi sehingga setiap harapan yang ada bisa di penuhi meski tidak seratus persen. Pariwisata adalah sebuah industri. Sebuah peluang yang telah ada dan di ciptakan tuhan secara alamiah kepada Indonesia untuk di kembangkan. Tapi hanya sedikit masyarakat indonesia yang bisa melihat kode dari Tuhan itu. Anugerah Tuhan yang begitu indah pada Tanah indonesia yang disebut sebut tanah surga tidak di gunakan sebagaimana mestinya. Banyak lahan tidur yang dibiarkan kosong. jika di ibaratkan , Indonesia adalah sebuah taman yang hanya di gali tanah nya saja tanpa melihat kecantikan dari taman itu sendiri secara alamiah. Pemerintah adalah sebuah koordinator penggerak. Pemerintah seharusnya merupakan tongkat yang berjalan satu langkah lebih didepan dari pada kedua kaki. Tapi nyatanya tongkat itu hanya bisa berjalan beriringan. So, tidak banyak yang bisa dilakukan kaki selain menyamakan langkah dengan tongkat yang ada, bukan terpacu untuk lebih kedepan. Jika ketiganya dikaitkan. Harapan untuk pemerintahan terhadap pariwisata, akan ada banyak harapan seperti yang saya sebutkan di atas. Tapi dari kacamata seorang pemimpi yang juga mahasiswi Ekowisata ini saya memiliki Harapan lebih terhadap pemerintah dalam mendukung terciptanya Industri Pariwisata yang produktif dan ter integral dengan baik. Dalam curicullum Vitae saya untuk melamar kerja magang, saya pernah menulis sebuah Roadmap hidup saya selama 30 tahun kedepan. Tahu apa yang ingin saya ingin lakukan selama 30 tahun kedepan dalam hidup saya? Saya ingin membangun Indonesia menjadi negara Pariwisata. Mimpi ini selalu di olok olok teman se kampus saya, karena mana mungkin melakukan hal tersebut. Tapi saya percaya bahwa kementrian pariwisata yang dibantu serta di dukung segenap pemerintahan Indonesia bisa mewujudkan mimpi saya. Menurut saya hal yang harus pertama kali di ubah dalam hal ini adalah sistem kepolitikan di indonesia, politik indonesia sebisa mungkin mendukung terjalannya program program pengembangan ke-pariwisataan. Selain itu memanfaatkan sebuah acara politik atau diplomasi untuk memasarkan kekayaan alam serta pariwsata Indonesia. Dari segi pembangunan, Pemerintah pusat, daerah, masyarakat serta kementrian pariwsata juga harus mendukung terciptanya sebuah pembangunan Infrastruktur maupun suprastruktur yang dapat menunjang kegiatan Pariwisata Indonesia. Setelah sekian lama saya mendiamkan mimpi saya tersebut, kemarin baru saja saya kembali bersemangat untuk membangun mimpi itu, tentu nya bersama dengan Pemerintahan dan segenap warga Indonesia. dalam sebuah buku yang saya baca di Gramedia terdapat satu buku karangan Sapta Nirwandar yang berjudul WOW, saya terkesan dengan fakta fakta yang ada didalamnya serta mendapat beberapa masukan yang mungkin perlu di lakukan pembenahan oleh pemerintahan Indonesia khususnya Kementrian Pariwisata dan Industri Kreatif .Dalam buku tersebut disebutkan bahwa ada tiga aspek yang harus dibenahi dalam bidang Pariwisata Indonesia Sanitasi dan kesehatan, Pembangunan Infrastruktur , serta Informasi, Komunikasi dan Teknologi. Jika dilihat dari aspek kesehatan dalam pandangan saya indonesia bukan tidak sehat tapi senang terlihat jorok, Maksudnya masyarakat indonesia merasa terlihat keren jika dadananya kumal hal tersebut sangat di sayangkan karena, kebanyakan wisatawan melihat sebuah negara dari orang yang tinggal didalamnya jika masyarakatnya saja suka terlihat jorok wisatawan akan berasumsi bahwa kehidupan di indonesia tidak sehat, selain itu masalah sanitasi juga perlu di perhatikan. Harapan dalam aspek ini adalah Kementrian Pariwisata dan Industri kreatif dapat bekerja sama dengan kementrian keshatan dalam pembenahan masalah sanitasi dan keshatan lingkungan, bukan kah dalam wisata yang di cari adalah kesenangan dan pengalaman. Jika sebuah destinasi wisata jorok dan tingkat kualitas kesehatannya rendah bukan kah hal itu saja sudah menakutkan para wisatawan yang akan masuk? Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting. Masalah Infrastruktur, seperti yang sudah di bahas tadi, Masalah Infrastruktur juga merupakan masalah yang penting karena hal tersebut berkaitan langsung denga akses ke destinasi wisata. Untuk itu pada masalah ini diharapkan Pemerintah daerah setempat melakukan monitoring tempat tempat wisata yang ada lalu melakukan evaluasi sehingga bisa diketahui infrastrutur apa yang harus di benahi atau hanya sekedar renovasi. Peran serta masyarakat setempat sangat penting pada penyelesaiian aspek ini. Dalam pembangunan Infrastruktur hal yang benar benar harus di perhatikan adalah proses monitoring destinasi wisata serta kerjasama antar masyarakat dan pemerintahan setempat. Masalah ketiga Information, Communication, and Technology atau biasa di singkat ICT ini merupakan masalah yang dianggap sepele namun salah satu yang penting. Sebuah barang tidak dapat di jual jika penjualnya tidak memasarkannya bukan? Hal tersebut lah yang terjadi pada aspek ini. Jika boleh diibaratkan, wisata indonesia ini ibarat berlian yang ditaruh dalam kotak kayu lusuh yang berdebu dan tidak pernah di keluarkan dari dalam tas yang memilikinya. Sebagus apapun, jika tidak ada proses pengenalan tidak akan pernah ada yang tahu bukan? Jadi masalah pemasaran, pemberian informasi serta berkomunikasi aktif dengan dunia luar dalam hal wisata sangat penting. Informasi dan komunikasi bukan lagi menggunakan mode zaman kuno yang untuk mendapatkan berita saja harus menunggu seminggu dua minggu. Dalam Hal ini penguasaan teknologi juga di perlukan, tidak harus expert, melainkan memanfaatkan dengan efektif dan bijaksana. Harapan nya Kementrian pariwisata dan industri kreatif dapat membuat suatu sistem informasi raksasa yang bisa diakses dan di ketahui oleh seluruh penjuru dunia mengenai wisata Indonesia, selain itu yang berperan dalam sistem informasi tersebut bukan hanya kalangan eksekutif pemerintahan melainkan setiap warga indonesia mempunyai keterlibatan dalam hal pemasaran. Contoh sistemnya adalah seperti Twitter, sebuah aplikasi sosial media yang sifatnya chat chat inetraktif tapi bahasannya tidak keluar dari masalah wisata, seperti mengenalkan suatu tempat wisata, memberikan ‘sinopsis’ kegiatan wisata yang ada serta keadaan tempat disana, sehingga masyarakat bisa dengan mudah berkomunikasi dengan dunia luar, dunia luar pun dapat dengan mudah mengetahui wisata wisata yang ada di Indonesia. Dari ketiga hal tersebut, ketiganya merupakan prioritas yang mestinya dibangun secara bersamaan dan tepat sasaran, disini kementrian pariwisata dan industri kreatif yang berlaku sebagai koordinator lapangan sedangkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat umum dan masyarakat sekitar kawasan wisata adalah panitia pendukung yang ada di bawah naungan koordinator lapangan, sehingga tujuan terintegral dan meminimalkan kegiatan yang berada di luar tujuan utama. .Dalam pembangunan ketiga aspek tersebut, satu harapan saya adalah, agar kerjasama antara pihak pihak terkait terjadi berasaskan kekeluargaan Indonesia serta kepedulian terhadap kesejahteraan sehingga hasil dari kerjasama ini bukan hanya menguntungkan beberapa pihak tapi seluruh warga indonesia. Semoga pariwisata bisa berjaya dan menjadi Harapan baru bargi tonggak kesejahteraa dan kemakmuran Indonesia. Jadi Teruntuk Bapak atau Ibu Kementrian Pariwisata dan Industri Keratif, Mohon Bangunkan Paiwisata yang Tertidur.
Bulan Ramadhan يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ “Hai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(Al-Baqarah :183) Marhaban ya Ramadhan, Ramadhan adalah bulan yang terdiri kurang lebih 30 hari, bulan yang didalamnya tersimpan banyak keutamaan yang tidak dimiliki 11 bulan lainnya. Jika diri kita diibaratkan sehelai pakaian polos dan bulan-bulan yang ada adalah tempat-tempat tertentu, maka 11 bulan selain ramadhan adalah tempat kotor yang kita singgahi sedangkan ramadhan adalah laundry yang membersihkan segala noda yang ada. Subhanallah. Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk mensucikan diri dan mengembalikan diri kita kepada fitrahnya yang suci. Untuk itu seharusnya kita bisa memaksimalkan waktu luang yang ada dengan beribadah, karena setiap perbuatan baik yang di lakukan dibulan Ramadhan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Seperti yang terdapat dalam potongan hadits berikut : ......dan ketahuilah bahwa satu kebaikan dilipat gandakan balasannya sampai sepuluh kali lipat. ” [Muttafaq ‘alaih]. Al-Bukhari 1894, Muslim 1151. Bukan hanya dilipatgandakannya pahala di bulan ramadhan, hal kecil seperti gembira saat menyambut kedatangan ramadhan saja, Allah sudah menjanjikan jasad kita akan di jauhkan dari api neraka, seperti hadits berikut : من فـــرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران  (النسائ) “Barang siapa yang bergembira, dengan datangnya bulan ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari jilatan Api Neraka” (HR. al Nasai) Karena kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan, Allah SWT mengkhususkan satu syurgaNya kepada orang orang yang berpuasa terutama di bulan Ramadhan seperti yang terdapat dalam Hadits dari shahabat Sahl bin Sa’d radhiallahu ‘anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkata : “Sesungguhnya di Jannah (surga) ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan yang masuk melaluinya pada Hari Kiamat hanyalah orang-orang yang bershaum (berpuasa). Tidak akan masuk seorang pun melaluinya selain mereka, kemudian diserukan, “Manakah orang-orang yang bershaum (berpuasa)?” maka merekapun berdiri. Tidak ada seorang pun yang akan masuk melalui pintu Ar-Rayyan kecuali mereka. Setelah mereka masuk semua, maka pintu itupun ditutup, sehingga tidak ada lagi yang bisa masuk melaluinya.”(Al-Bukhari 1896, Muslim 1152). Allahuakbar, Allahuakbar... Selain itu AlQuran yang menjadi pedoman kehidupan umat manusia di seluruh dunia juga diturunkan dalam bulan yang mulia ini, seperti potongan surah Al-Baqarah ayat 185 berikut ini شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ.......... Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda.... Ramadhan, Puasa dan AlQuran akan kita jelang selama 23 hari kedepan, penuhillah dengan tasbih dan takbir pada setiap malamnya, dan isilah lantunan ayat AlQuran disiang harinya, perbanyaklah senyum dan sedekah karena sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan akan dilihat oleh Allah SWT. Shaum yang sesungguhnya bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, bukan sekedar menahan hawa nafsu dan amarah. Tapi menahan hati untuk berprasangka yang tidak baik. Umpamakan shaum kita adalah shaum terakhir, sholat kita sholat yang terakhir dan Ramadhan kali ini ramadhan yang terakhir sehingga kita melakukan segalanya dengan niat yang lurus karenaNya. Jadikan keimanan kita sebagai pembeda dari banyak kepala yang ada. Semoga Allah menyampaikan kita pada bulan Ramadhan selanjutnya. Wallahu a’lam bis sawaf.